Tokoh-Tokoh Filsafat Yunani dan Modern
PENDAHULUAN
Filsafat sebagai pokok awal dari terbentuknya ilmu-ilmu yang ada di
dunia saat ini menjadi satu catatan tersendiri dalam sejarah, terlebih
tokoh-tokoh yang telah meletakkan dasar-dasar ilmu tersebut. Dalam
perkembangannya, filsafat mempunyai banyak tokoh berpengaruh sejak zaman klasik
hingga modern. Berikut kami sebutkan beberapa nama yang dianggap mempunyai
ajaran dan aliran yang mengguncang dunia.
A.
Yunani Kuno
Periode
Yunani kuno disebut periode filsafat alam. Karena pada periode ini ditandai
dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana arah dan perhatian
Pemikirannyakepada
apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafat
filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.mereka
mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya
mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
1.
Thales (625-545 SM)
Nama
Thales muncul atas penuturaan sejarawan Herodotus pada abad ke-5 SM. Thales
sebagai salah satu dari tujuh orang bijaksana (Seven Wise Men of Greece). Selain
itu Thales juga diberi gelar The
Father of Philosophy (bapak filsafat) oleh Aristoteles, karena dialah orang
yang mula-mula berfilsafat. Gelar itu diberikan karena mengajukan pertanyaan
yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang yaitu “Apa sebenarnya bahan
alam semesta ini?”. Pertanyaan ini sangat mendasar, terlepas apa pun
jawabannya. Namun, yang penting adalah pertanyaan itu dijawabnya dengan
pendekatan rasional, bukan dengan mitos atau kepercayaan. Ia mengatakan asal
alam adalah air karena air unsur penting bagi setiap makhluk hidup.
Selain
itu Thales juga menjadi penasihat teknis ke-12 kota Ionia. Salah satu jasanya
yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM. Sebagai ilmuan
pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal
fisika. Ia juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan
pendapat bahwa bulan bersinarkarena memantulkan cahaya matahari, menghitung
terjadinya gerhana matahari, bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama
kaki sama besarnya. Dengan demikian Thales merupakan ahli matematika yang
pertama dan juga sebagai the father of deducative reasoning (bapak
penalaran dedukatif).
Dalam
sejarah matematika, Thales dianggap
sebagai pelopor geometri abstrak yang didasarkan pada petunjuk pengukur banjir,
yang implementasinya dengan membuktikan dalil-dalil geometri yang salah satunya
bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki adalah sama besarnya.
2.
Anaximandros (640-546 SM)
Ia
adalah orang pertama yang mengarang
suatu traktat dalam kesusasteraan Yunani, dan berjasa dalam bidang astronomi, geografi. Jadi, ia
merupakan orang pertama yang membuat
peta bumi. Usahanya dalam bidang geografi diajukan oleh herakleios,
sewarga polis dengan dia. Ia berhasil memimpin sekelompok orang yang membuat
kota baru di Apollonia, Yunani.
Pemikirannya,
dalam memberikan pendapat tentang arche (asas pertama alam semesta),ia
tidak menunjuk pada salah satu unsur yang dapat diamati oleh indra, tetapi ia
menunjuk dan memilih pada sesuatu yang tidak dapat diamati indra, yaitu apeiron. Sebagai sesuatu yang tak terbatas, abadi
sifatnya, tidak berubah-rubah, ada pada segala-galanya, dan sesuatu yang paling
dalam. Alasannya, apabila tentang arche tersebut ia menunjuk pada salah satu unsur,
maka unsur tersebut ia menunjuk pada salah satu unsur, maka unsur tersebut akan
mempunyai sifat yang dapat bergerak sesuai dengan sifatnya sehingga tidak ada
tempat bagi unsur yang berlawanan.
Pendapat
yang lain, bumi seperti silinder, lebarnya tiga kali lebih besar dari
tingginya. Bumi tidak terletak atau bersandar pada sesuatu pun. Mengapa bumi
tidak jatuh? Karena bumi berada pada pusat jagad raya. Pemikirannya ini hars
kita pandang sebagai titik ajaran yang mengherankanbagi orang-orang modern.
3.
Heraclitus (535-475
SM)
Ia lahir
di Ephesus, sebuah kota perantauan di Asia Kecil, dan merupakan kawan dari
Pythagoras dan Xenophanes, akan tetapi lebih tua. Ia mendapat julukan si gelap,
karena untuk menelusuri gerak pemikirannya sangat sulit. hanya dengan
melihat fragmen-fragmenny, ia mempunyai
kesan berhati tinggi dan sombong sehingga ia mudah mencela kebanyakan manusia
untuk mengatakan jahat dan bodoh, juga mencela orang-orang terkemukaka di
negeri Yunani.
Pemikirannya
filsafatnya terkenal dengan dengan filsafat menjadi. Ia mengemukakan bahwa
segala sesuatunya (yang ada itu) sedang menjadi dan selalu berubah. Ucapannya
yang terkenal yaitun Panta Rhei Kai Uden Menci artinya segala sesuatunya
mengalir bagaikan arus sungai dan tidak satu orang pun dapat
masuk ke sungai yang sama dua kali. Alasannya, karena air sungai yangpertama
telah mengalir, berganti dengan air yang berada di belakangnya. Demikian juga
segala yang ada, tidak ada yang tetap, semuanya berubah. Akhirnya, dikatakan
bahwa hakikat segala sesuatu adalah menjadi, maka filsafatnya dikatakan filsafat
menjadi.
Heraclitos
yang mengemukakan pendapatnya bahwa segala yang ada selalu berubah dan sedang
menjadi, ia mempercayai bahwa arche (asas yang pertama dari alam
semesta) adalah api. Api dianggapnya
sebagai lambang perubahan dan keasatuan.
Api mempunyai sifat memusnahkan segala yang ada, dan mengubahnya sesuatu itu
menjadi abu atau asap. Walaupun sesuatu itu apabila dibakar menjadi abu atau
asap, adanya api tetap ada. Segala sesuatunya dari api, dan akan kembali ke
api.
4.
Parmanides (540-475 SM)
parmanides
lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di Italia Selatan. Ia adalah seorang
tokoh relativesme yang penting. Ia dikatakan sebagai logikawan pertama dalam
sejarah filsafat, bahkan disebut filosof pertama dalam pengertian modern.
Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada deduksi logis, tidak seperti
Heraclitus, misalnya, yang menggunakan metode intuisi. Ternyataan Plato amat
menghargai metode Parmanides itu, dan Plato lebih banyak mengambil dari
Parmanides dibandingkan dengan filosof lain yang terdahulu.
Menurut
Parmanides, gerak dan perubahan tidak mungkin terjadi. Menurutnya, realitas
merupakan keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak dan tidak berubah. Dia
menegasakan bahwa yang ada itu ada. Inilah kebenaran.
Coba
bayangkan apa konsekuensi bila ada orang yang memungkiri kebenaran itu. Ada dua
pengandaian yang mungkin, yang pertama yaitu orang bisa mengemukakan
bahwa yang ada itu tidak ada. Yang kedua yaitu orang dapat mengemukakan
bahwa yang ada itu serentak ada dan serentak tidak ada. Pengandaian pertama
bertolak belakang dengan sendirinya karena yang tidak ada memang tidak ada.
Yang tidak ada tidak dapat dipikirkan dan menjadi objek pembicaraan.
Pengandaian kedua tidak dapat diterima karena antara ada dan tidak ada tidak
terdapat jalan tengah, yang ada akan tetap ada dan tidak mungkin menjadi tidak
ada, begitu juga yang tidak ada tidak mungkin berubah menjadi ada. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa yang ada itu ada dan itulah satu-satunya kebenaran.
Jadi,
benar tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika. Di sinilah masalah muncul. Bentuk
ekstrem pertnyataan itu ialah bahwa ukuran kebenaran adalah akal manusia;
ukuran kebenaran adalah manusia.
5.
Socrates (469-399
SM)
Mengenai
riwayat socrates tidak banyak diketahui, tetapi sebagai sumber utama keterangan
tentang dirinya dapat diperoleh dari
tulisan Aristophanes, Xenophon, Plato dan Aristoteles. Ia sendiri tidak
meninggalkan tulisan, sedangkan keterangan dirinya didapat dari muridnya. Orang
yang paling banyak menulis tentang Socrates adalah Plato yang berupa
dialog-dialog.
Socrates
berpendapat bahwa ajaran dan kehidupan adalah satu dan tak dapat di pisahkan
satu dengan yang lain. Oeh karna itu, dasar dari segala penelitian dan pembahasan
adalah pengujian diri sendiri. Bagi secrotes, pengetahuan yang sangat berharga
adalah pengetahuan tentang diri sendiri. Semboyan yang paling di gemarinya
adalah apa yang tertera pada Kuil Delphi, yaitu,” kenalilah dirimu sendiri.”
Periode setelah Socrates di sebut dengan zaman
keemasan filsafat yunani karena pada zaman ini kajian-kajian yang muncul adalah
perpaduan antara filsafat alam dan filsafat tentang manusia. Tokoh yang sangat
menonjol adalah Ploto ( 429-347 SM) yang sekaligus murid socrates dan yang
menulis ide-ide Socrates. Menurutnya , esensi itu mempunyai realita dan
realitasnya ada di alam idea. Kebenaran umum itu ada bukan d buat-buat bahkan
sudah ada di alam idea. Plato menggambarkan kebenaran umum adalah rujukan bagi
alam empiris, contohnya kuda yang ada di alam empiris bermacam-macam warna dan
bentuk serta jenisnya, tetapi kuda secara umum memiliki unsur umum yang
membedakan dengan sapi dan kambing unsur umum inilah yang ada di alam idea dan
bersifat universal.
Socrates
dengan pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan,
yaiitu dengan menghargai nilai-niai jasmaniah dan rohania yang keduanya tidak
dapat di pisahkan karena denga keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang
dihasilkan .
6.
Plato (427-347 SM)
Plato
adalah pengikut socrates yang taat diantara para pengikutnya yang mempunyai
pengaru besar. Selain dikenal sebagai ahli pikir juga dikenal sebagai sastrawan
yang terkenal. Tulisannya sangat banyak, sehingga keterangan tentang dirinya
dapat diperolehnya secara cukup.
Ia
lahir di Athena, dengan nama asli Aristocles. Ia belajar filsafat dari
Socrates, Pythagoras, Heracleitos dan Elia, akan tetapi ajarannya yang paling
besar pengaruhnya dari nama Ariston dan ibunya bernama Periktione.
Plato
berpendapat bahwa manusia berada dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang
bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah. Sedangkan dunia ide bersifat tetap, hanya stu macam dan
tidak berubah. Dunia pengalaman merupakan bayang-bayang dari dunia ide
sedangkan dunia ide merupakan dunia yang sesungguhnya, yaitu dunia realitas.
Dunia inilah yang menjadi “model” dunia pengalaman. Dengan demikian, dunia
sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah dunia ide.
Konsepnya
tentang negara di dalamnya terkait etika dan teorinya tentang negara. Konsepnya
tentang etika sama seperti socrates, yaitu tujuan hidup manusia adalah hidup
yang baik (eudaimonia atau well-being). Akan tetapi, untuk hidup yang baik tidak mungkin dilakukan tanpa
di dalam polis (negara). Alasannya, karena manusia menurut kodratnya merupakan
makhluk sosial dan kodratnya di dalam polis (negara). Maka, untuk hidup yang
lebih baik, dituntut adanya negara yang baik. Sebaliknya, polis (negara) yang
jelek atau buruk tidak mungkin menjadikan para warganya hidup dengan baik.
7.
Aristoteles (384-322
SM)
Ia
dilahirkan di Stageria, Yunani Utara pada tahun 384 SM. Ayahnya seorang dokter
pribadi di raja Macedonia Amyntas. Karena hidupnya di lingkungan istana, ia
mewarisi keahliannya dalam pengetahuan empiris dari ayahnya. Pada usia 17 tahun
ia dikirim ke Athena untuk belajar di Akademia Plato selama kira-kira 20 tahun
hingga Plato meninggal. Beberapa lama ia menjadi pengajar di Akademia Plato
untuk mengajar logika dan retorika.
Setelah
Plato meninggal dunia, Aristoteles berasam rekannya Xenokrates meninggalkan
Athena karena ia tidak setuju dengan pendapat pengganti Plato di Akademia
tentang filsafat. Tiba di Assos, aristoteles dan rekannya mengajar di sekolah
Assos. Di sini Aristoteles menikah dengan Pythias. Pada tahun 345 SM kota Assos
diserang oleh tentara Persi, rajanya (rekan Aristoteles) dibunuh, kemudian
Aristoteles dengan kawan-kawannya melarikan diri ke ke Mytiline pulau Lesbos
tidak jauh dari Assos.
Karya-karya
Aristoteles berjumlah delapan pokok bahasan, yaitu :
a.
Logika
b.
Filsafat
Alam
c.
Psikologi
d.
Biologi
e.
Metafisika,
oleh Aristoteles dinamakan sebagai filsafat pertama atau theologia.
f.
Etika
g.
Politik
dan ekonomi
h.
Retorika
dan poetika
Beberapa
pemikiran Aristoteles yaitu :
a.
Ajarannya
tentang logika
Logika
tidak dipakai oleh aristoteles, ia memakai istilah analitika. Istilah logika
pertama kali muncul pada abad paertama Masehi oleh Cicero, artinya seni
berdebat. Kemudian, Alexander Aphrodisias (Abad III Masehi) orang pertama yang
memakai kata logika yang artinya ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran
kita.
Menurut
Aristoteles, berpikir harus dilakukan dengan bertitik tolak pada
pengertian-pengertian sesuatu benda. Suatu pengertian memuat dua golaongan,
yaitu subtansi (sebagai sifat umum), dan aksidensia (sebagai sifat yang secara
tidak kebetulan). Dari dua golongan tersebut terurai menjadi sepuluh macam
kategori, yaitu:
1.
Subtansi
(hal-hal yang bersifat nyata dan yang sungguh-sungguh bereksistensi),
(manusia, binatang).
2.
Kuantitas
(satu, dua)
3.
Kualitas
(merah, baik)
4.
Relasi
(rangkap, separuh)
5.
Tempat
(di rumah, di pasar)
6.
Waktu
(sekarang, besok)
7.
Keadaan
(duduk, berjalan)
8.
Mempunyai
(berpakaian, bersuami)
9.
Berbuat
(membaca, menulis)
10.
Menderita
(terpotong, tergilas). Sampai sekarang, Aristoteles diannggap sebagai bapak
logika tradisional.
b.
Ajarannya
tentang Silogisme
Menurut
Aristoteles, pengetahuan manusia hanya dapat dimunculkan dengan dua cara, yaitu
induksi dan deduksi. Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak pada
hal-hal yang khusus untuk mencapai kesimpulan yang sifatnya umum. Sementara
itu, deduksi adalah proses berpikir yang bertolak pada dua kebaenaran yang
tidak diragukan untuk mencapai kesimpulan sebagai kebenaran yang ketiga.
Menurut pendapatnya, deduksi ini merupakan jalan yang baik untuk melahirkan
pengetahuan bar. Berpikir deduksi yaitu silogisme, yang terdiri dari premis
mayor dan premis minor dan kesimpulan.
Contoh:
Manusia
adalah makhluk hidup (premis mayor)
Dina
adalah manusia (premis minor)
Dina
adalah makhluk hidup (kesimpulan)
c.
Ajarannya
tentang pengelompokan ilmu pengetahuan
Aristoteles
mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi tiga golongan, yaitu:
1.
Ilmu
pengetahuan praktis (etika dan politik)
2.
Ilmu
pengetahuan produktif (teknik dan kesenian)
3.
Ilmu
pengetahuan teoritis (fisika, matematika, metafisika)
d.
Ajarannya
tentang aktus dan potensia
Mengenairealitas atau yang ada, Aristoteles tidak sependapat dengan
gurunya Plato yang mengatakan bahwa realitas itu ada pada dunia ide. Menurut
Aristoteles, yang ada itu berada pada hal-hal yang khusus dan konkret. Dengan
kata lain, titik tolak ajaran atau
pemikiran filsafatnya adalah ajaran Plato tentang ide. Realitas yang
sungguh-sungguh ada bukanlah yang umum dan yang tetap seperti yang dikemukakan
Plato, tetapi realitas terdapat pada yang husus dan yang individual. Keberadaan
manusia bukan di dunia ide, tetapi manusia berada yang satu persatu. Dengan
demikian, realitas itu terdapat pada yang konkret, yang bermacam-macam, yang
berubah-rubah. Itulah realitas yang sesungguhnya.
e.
Ajarannya
tentang pengetahuan
Menurut Aristoteles, terdapat dua macam pengenalan, yaitu pengenlan
inderawi dan pengenalan rasional. Dengan pengenalan inderawi kita dapat
memperoleh pengetahuan tentang bentuk benda (bukan materinya) dan hanya
mengenal hal-hal yang konkret. Sementara itu, pengenalan rasional kita akan dapat
memperoleh pengetahuan tentang hakikaat dari suatu benda. Dengan pengenalan
rasional ini kita dapat menuju satu-satunya untuk ke ilmu pengetahuan. Cara untuk menuju ke ilmu pengetahuan dalah
dengan teknik abtraksi. Abtraksi artinya
melepaskan sifat-sifat atau keadaan yang secara kebetulan, sehingga tinggal
sifat atau keadaan yang secara kebetulan yaitu intisari atau hakikat suatu
benda.
f.
Ajarannya
tentang etika
Aristoteles mempunyai perhatian yang khusus terhadap masalah etika.
Karena etika bukan diperuntukkan sebagai cita-cita, akan tetapi dipakai sebagi
hukum kesusilaan. Menurut pendapatnya, tujuan tertinggi hidup manusia adalah
kebahagiaan (eudaimonia). Kebahagiaan adalah suatu keadaan dimana segala
sesuatu yang teramsuk dalam keadaan bahagia telah berada dalam diri manusia.
jadi, bukan sebagai kebahagiaan subjektif. Kebahagiaan harus sebagai suatu
aktivitas yang nyata, dan dengan perbuatannya itu dirinya semakin
disempurnakan. Kebahagiaan manusia yang tertinggi adalah berpikir murni.
g.
Ajarannya
tentang agama
Menurut Aristoteles, negara akan damai apabila rakyatnya juga
damai. Negara yang paling baik adalah nrgara dengan sistem demokrasi moderat,
artinya sistem demokrasi yang berdasarkan Undang-Undang Dasar.
B.
Zaman Modern
1.
Descartes (1596-1650)
Buku Descartes yang terpenting dalam filsafat murni adalah Discours
de la Methode (1637) dan Meditation (1642). Kedua
buku ini saling melengkapi satu sama lain. Di dalam kedua buku inilah ia
menuangkan metodenya yang terkenal, metode keraguan Descartes (Cartesian
Doubt). Metode ini sering juga disebut Cogito Descartes, atau metode
Cogito saja.
Tahapan metode
Descartes dapat diringkas sebagai berikut:
1.
Benda
inderawi tidak ada
2.
Gerak,
jumlah, volume (ilmu pasti) tidak ada
3.
Saya
sedang ragu, saya ada
4.
Saya
ragu karena saya berpikir
5.
Jadi,
saya berpikir, saya ada
2.
Hegel (1770-1831)
Filosof Amerika, M.R. Cohen menyebut Hegel sebagai filosof terbesar
abad ke-19. Kalau melihat pengaruhnya pada Marx saja agaknya pernyataan Cohen
itu cukup beralasan. Dalam pengantar bukunya, Das Kapital edisi kedua, Marx
mengatakan bahwa dirinya adalah murid Hegel sekalipun “dialektika saya
berlawanan dengan dialektika Hegel”.
Untuk menjelaskan filsafatnya, Hegel menggunakan dialetika sebagai
metode. Proses dialektika selalu terdiri dari tiga fase. Fase pertama (tesis)
dihadapi antithesis (fase kedua), dan akhirnya timbul fase ketiga (sintesis).
Dalam sintesis itu, tesis dan antithesis menghilang. Dapat juga tidak
menghilang, ia masih ada tapi sudah diangkat pada tingkat yang lebih tinggi.
Proses ini berlangsung terus. Sintesis segera menjadi tesis baru, dihadapi oleh
antitesis baru dan menghasilkan sintesis baru, sintesis baru ini segera pula
menjadi tesis baru lagi, dan seterusnya.
3.
Immanuel Kant (1724-1804)
Sejarah filsafat adalah sejarah pertarungan akal dan iman dalam
berebut dominasi mengendalikan jalan hidup manusia. Setidaknya ada tiga filosof
besar yang mempunyai peran dalam mendudukkan akal dan iman: Socrates yang
berhasi menghentikan pemikiran sofisme dan mendudukkan akal dan iman pada
posisinya. Descartes berhasil menghentikan dominasi iman (Kristen) dan menghargai
kembali akal, dan Kant yang berhasil menghentikan sofisme modern untuk
mendudukkan kembali akal dan iman pada kedudukan masing-masing. Dalam kerangka
inilah sepertinya Kant mendapat tempat yang lebih lumayan dalam sejarah
filsafat.
Argument-argumennya ia muat dalam bukunya, Critique of Pure
Reason dan Critique of Practical Reason.
4.
John Locke (1632-1704)
Dia adalah filosof Inggris, lahir di Wrington, Somersetshire.
Filsafatnya dapat dikatakan antimetafisika. Ia menerima keraguan sementara yang
diajarkan Descartes. Ia juga menolak metode deduktif Descartes dan menggantinya
dengan generalisasi berdasarkan pengalaman; jadi, induksi. Bahkan Locke
juga menolak akal (reason). Ia hanya menerima pemikiran matematis yang pasti
dan cara penarikan dengan metode induksi.
Kesimpulan Locke tentang filsafatnya adalah substance is we know
not what, tentang substansi kita tidak tahu apa-apa. Ia menyatakan bahwa
apa yang dianggapnya substansi adalah pengertian tentang objek sebagai idea
tentang objek itu yang dibentuk oleh jiwa berdasarkan masukan dari indera. Akan
tetapi, Locke tidak berani menegaskan bahwa idea itu adalah substansi objek,
substansi kita tidak tahu. Persoalan substansi agaknya adalah persoalan
metafisika sepanjang masa.
5.
William James (1842-1910)
Tokoh yang dilahirkan di New York City ini menjadi orang yang
paling bertanggung jawab membuat pragmatisme terkenal di seluruh dunia. Secara
ringkas, William James mengatakan pragmatisme adalah realitas sebagaimana yang
kita ketahui.
Pemikiran filsafatnya lahir karena dalam sepanjang hidupnya ia
mengalami konflik antara pandangan agama. Ia beranggapan bahwa masalah
kebenaran tentang asal/tujuan dan hakikat bagi orang Amerika terlalu teoritis.
Yang ia inginkan adalah hasil-hasil yang konkrit. Dengan demikian, untuk
mengetahui kebenaran dari ide tau konsep haruslah diselidiki
konsekuensi-konsekuensi praktisnya.
Kaitannya dengan agama, apabila ide-ide agama dapat memperkaya
kehidupan, maka ide-ide itu benar.
James menurunkan aliran pragmatisme pada Dewey yang mempraktekannya
dalam pendidikan. Pendidikan menghasilkan orang Amerika sekarang. Dengan kata
lain, orang yang paling bertanggung jawab terhadap generasi Amerika sekarang
adalah William James dan John Dewey. Yang paling merusak dalam filsafat itu, di
antaranya: pandangan bahwa tidak ada hukum moral umum, tidak ada hukum moral
umum, tidak ada kebenaran umum, semua kebenaran belum final. Ini berakibat
subjektivisme dan individualisme. Dua hal yang mengancam kemanusiaan dan
manusia itu sendiri.
6.
Soren Kierkegaard
suatu reaksi terhadap idealisme yang sama sekali berbeda dari
reaksi materialisme ialah yang berasal dari pemikiran Denmark yang bernama
Soren Kierkegaard, filsafat tidak
merupakan suatu sistem,tetapi suatu pengekspresian eksistensi
individual. Keberatan utama yang diajukan oleh Kierkegaardkepada Hegel
ialah karena Hegel meremehkan eksistensi yang kongkret karena ia ( Hegel)
mengutamakan idea yang sifatnya umum. Menurut Kierkegaard , manusia tidak
pernah hidup sebagai suatu”aku umum” tetapi sebagai ”aku individual” yang sama
sekali unik dan tidak dapat dijabarkan ke dalam suatu yang lain. Dengan
demikian , Kierkegaard memperkenalkan
istilah” eksistensi ” dalam suati arti yang mempunyai peran besar pada
abad ke-20. Hanya manusia yang mampu bereksistensi , dan eksistensi saya tidak
saya jalani satu kali untuk selamanya, tetapi pada setiap saat eksistensi saya
menjadi objek pemilihan baru. Bareksistensi ialah bertindak tidak ada orang
lain yang bisa dapat menggantikan tempat saya untuk bereksistensi atas nama saya.
Pengaruh Kierke gaard belum tampak ketika ia masih hidup , bahkan
bertahun-tahun namanya tidak dikenal oarang di luar negerinya . itu antara lain
karena karyanya di tulis dalam bahasa Denmark. Barulah pada akhir abad ke 19
karya –karya Kierkegaard mulai di terjemahkan kedalam bahasa jerman. Karyanya
menjadi sumber yang paling penting sekali untuk filsafat abad yang ke-20, yang
disebut eksistensialisme. Karenanya sering disebut bahwa Kierkegaard adalah
bapak filsafat Eksistensialisme. Akan tetapi , anehnya , eksistensialisme abad
ke-20 tidak jarang beraliran ateis, padahal kierkegaard seorang penganut
kristen . tak pelak lagi, tokoh eksistensialisme tersebar adalah Jean Paul
Sartre.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Asmoro.
Filsafat Umum, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007
Bakhtiar,
Amsal. Filsafat Ilmu, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009
Muzairi. Filsafat
Umum. Jogjakarta: Teras, cetakan I, 2009
Tafsir, Ahmad. Filsafat
Umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009
O. Kattsoff,
Louis. Pengantar Filsafat, Yogyakarta:
Tiara Wacana Yogya, 2004, cet, IX
good
BalasHapusDi masa kini ke depan Sunda akan melahirkan Para Filsuf Handal yang siap menghancurkan kesalahan cara berpikir & manipulasi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh Para Filsuf Dunia.
BalasHapusMARI KITA MEMBUAT KARYA FILSAFAT AGAR KITA MENJADI SEORANG FILSUF, YANG BERTANGGUNG JAWAB MENGHADIRKAN KEMBALI KEBENARAN ILMU SANG MAHA PENCIPTA, sebagai mana yang dilakukan oleh Filsuf Sunda Mandalajati Niskala, yang sebagian hipotesisnya sbb:
1) Menurut para akhli di seluruh Dunia bahwa GRAVITASI BUMI EFEK DARI ROTASI BUMI.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala SALAH BESAR, bahwa Gravitasi Bumi TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN ROTASI BUMI. Sekalipun bumi berhenti berputar Gravitasi Bumi tetap ada.
2) Bahkan kesalahan lainnya yaitu semua akhli sepakat bahwa panas di bagian Inti Matahari mencapai 15 Juta Derajat Celcius.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala panas Inti Matahari SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN”.
Beliau menambahkan:“KALAU TIDAK PERCAYA SILAKAN BUKTIKAN SENDIRI”.
3) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala sangat logis menjelaskan kepada banyak pihak bahwa MATAHARI ADALAH GUMPALAN BOLA AIR RAKSASA YANG BERADA PADA RUANG HAMPA BERTEKANAN MINUS, SEHINGGA DI BAGIAN SELURUH SISI BOLA AIR RAKSASA TERSEBUT IKATAN H2O PUTUS MENJADI GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN, YANG SERTA MERTA AKAN TERBAKAR DISAAT TERJADI PEMUTUSAN IKATAN TERSEBUT. Suhu kulit Matahari menjadi sangat panas karena Oksigen dan Hidrogen terbakar, tapi suhu Inti Matahari TETAP SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN.
4) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala menegaskan: “CATAT YA SEMUA BINTANG TERBUAT DARI AIR DAN SUHU PANAS INTI BINTANG SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN. TITIK”.
5) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Gravitasi ditimbulkan oleh adanya massa pada suatu Zat.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala: “GAYA GRAVITASI BUKAN DITIMBULKAN OLEH ADANYA MASSA PADA SEBUAH ZAT ATAU BENDA”.
Mandalajati Niskala menambahkan: “Silahkan pada mikir & jangan terlalu doyan mengkonmsumsi buku2 Barat.
6) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala membuat pertanyaan di bawah ini yang cukup menantang bagi orang-orang yang mau berpikir:
a) BAGAIMANA TERJADINYA GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
b) BAGAIMANA MENGHILANGKAN GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
c) BAGAIMANA MEMBUAT GAYA GRAVITASI DI PLANET LAIN YG TIDAK MEMILIKI GAYA GRAVITASI?
7) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Matahari memiliki Gaya Gravitasi yang sangat besar.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala Matahari tidak memiliki Gaya Gravitasi tapi memiliki GAYA ANTI GRAVITASI.
8) Pernyataan yang paling menarik dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala yaitu:
“SEMUA ORANG TERMASUK PARA AKHLI DI SELURUH DUNIA TIDAK ADA YANG TAHU JUMLAH BINTANG & JUMLAH GALAKSI DI JAGAT RAYA, MAKA AKU BERI TAHU, SBB:
a) Jumlah Bintang di Alam Semesta adalah 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000
b) Jumlah Galaksi di Alam Semesta adalah 80.000.000.000.000
c) Jumlah Bintang di setiap Galaksi adalah sekitar 13.000.000.000.000
9) Dll produk Filsafat seluruh cabang ilmu dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala YANG SIAP MENCENGANGKAN DUNIA seperti Wahyu Cakra Ningrat, Trisula Weda, Sangkan Paraning Dumadi, Manunggaling Diri, Sastra Jendra, Filsafat Ilmu Pengetahuan & Jagat Raya, dll.
Selamat berfilsafat
@Sandi Kaladia
bagi siapapun yang menulis komentar di atas dengan mengatas namakan Filsuf Sunda Mandalajati Niskala saya mohon menghargai si penulis bukan menulis seperti itu anda bagaikan hewan yang hanya bisa bersuara akan tetapi tidaklah di pikir dahulu
Hapussuatu ucapan harus di buktikan kebenarannya melalu beberapa metode penelitian yang REAL bukan cuma ngasal kek gitu broo .....sebaiknya perhatikan ucapan anda sebelum berucap karna akan menjadi sebuah senjta yang mematikan buat anda sendiri
BalasHapusbolehlah anda mengiyaiyakan filsuf sunda mandalajati niskala, akan tetapi tolong hormati penulisnya dan yg lebih terpenting lagi disitu ada bapak Thales, sokrates dll yg eranya sangat jauh dgn filsuf yg anda iyaiyakan itu. kita harus tetep hormati sejarah karena dari sejarah dunia bisa menjadi yg seperti sekarang ini. hormatilah jasa nenek moyang. kalau anda ingin berfilsafat sebaiknya anda belajar dahulu cara menghargai orang lain apalagi para engkong-engkong buyut-buyut itu apalagi para Nabi utusan Tuhan apalagi Tuhan.
BalasHapussemoga bermanfaat, sayangnya nama penulis tidak disebutkan, hehehhe...
BalasHapusW.O.W
BalasHapusBlog ini brmnfaat bgt bwd ref. tgs
sedang iseng buka internet eh...ke buka blog ini....melihat judulnya dan isi tulisan blog ini bikin aku mengerenyitkan dahi...kenapa? yang pasti yang namanya pemikiran itu sambung menyambung ngga bisa putus...pasti juga ada saling pengaruh mempengaruhi. Tapi blog ini aneh coba perhatikan dari judul nya aja apalagi isinya kronologisnya salah nih buktinya
BalasHapuspenulis blog ini memaparkan tokoh filsuf yunani mulai dari Thales [625-545 SM] hingga Aristoteles [384-322 SM]
tiba-tiba disajikan para filsuf modern Descrates [1596-1650] dst
lah ko bisa pemikiran jalannya lompat ribuan tahun. k lo kita lihat dari jaman Aristoteles lahir sampai ke Descrates lahir itu jaraknya hampir 2000 tahun alias 2 melinium loh...kemana para filsuf yang ada ditengahnya....weleh...weleh...weleh
apa ditengah nya nda ada filsuf? wah pasti ngga mungkin wong namanya juga pemikiran atau penulisnya nda tahu bahwa ditengahnya ada para filsuf jempolan atau sengaja ditutupi saja...naudzubillah atau penulis mau sembunyi dibalik judul tulisanya.. tulisan saya kan judulnya "Tokoh-Tokoh Filsafat Yunani dan Modern" jadi ya yang ditengahnya ngga saya tulis....lah piye toh? kan pemikiran itu sambung menyambung. yo wis PR yo buat yang punya blog tuliskan tokoh-tokoh filsuf abad pertengahan....dan judule ganti menjadi "Tokoh-Tokoh Filsafat Yunani, abad pertengahan dan Modern" ben adil OK
BalasHapushttps://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWMkJvbFpZejBQZWM/view?usp=drivesdk
Web: almawaddah.info
Salam
Kepada:
Redaksi, rektor dan para akademik
Per: Beberapa Hadis Sahih Bukhari dan Muslim yang Disembunyikan
Bagi tujuan kajian dan renungan. Diambil dari: almawaddah. info
Selamat hari raya, maaf zahir dan batin.